Friday, March 15, 2013

Chairil Anwar

Nama : Chairil Anwar
Lahir : Medan, 26 Juli 1922
Meninggal : Jakarta, 28 April 1949
Karya Terkenal : Aku
Kebangsaan : Indonesia

Kehidupan

Chiril Anwar merupakan anak tunggal dari pasangan Toeloes dan Saleha. Ayahnya adalah seorang bupati Inderagiri, Riau. Ia masih memiliki ikatan keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Mentri Indonesia pertama.

Chairil Anwar mengenyam pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar yang diperuntukan bagi orang-orang pribumi pada masa penjajahan Belanda. Kemudia ia melanjutkan sekolahnya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Dan pada saat ia berumur 18 tahun ia tidak lagi melanjutkan pendidikan untuk menjadi seorang seniman.

Pada umur 19 tahun setelah orang tuanya bercerai, ia pindah ke batavia (sekarang Jakarta) bersama ibunya dimana ia mengenal dunia sastra. Meskipun tidak lagi melanjutkan pendidikan ia mampu menguasai berbagai bahasa asing seperti Inggris, Belanda, dan Jerman. Chairil Anwar banyak terpengaruhi oleh karya-karya yang dibacanya seperti karya Rainer Maria Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, Hendrik Marsman, J. Slaurhoff, dan Edgar du Perron.

Charil Anwar mulai terkenal pada saat ia berumur 20 tahun ketika tulisannya dimuat di majalah Nissan pada tahun 1942. Hampir semua tulisannya bertemakan tentang kematian. Ia juga pernah ditolak oleh majalah Pandji Pustaka karena dianggap terlalu individualistis dan tidak sesuai dengan semangat Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.

Chairil Anwar sempat jatuh cinta pada seorang wanita bernama Sri Ayati pada saat ia menjadi penyiar radio jepang di Jakarta, namun ia tidak berani mengungkapkan. Kemudian ia memutuskan untuk menikah dengan Hapsah Wiraredja pada 6 Agustus 1946. Mereka dikaruniai seorang putri bernama Evawani Alissa, namun bercerai pada akhir tahun 1948. 

Kematian

Pada saat usia nya menginjak 27 tahun sejumlah penyakit menyerang tubuhnya. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda di Rumah Sakit CBZ (sekarang Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo), Jakarta pada tanggal 28 April 1949. Tidak diketahui pasti penyebab kematiannya, menurut dugaan lebih terkena serangan TBC. Ia dimakamkan sehari kemudian di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.

Karya Diterbitkan

  • Deru Campur Debu (1949)
  • Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
  • Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
  • "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949", disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986)
  • Derai-derai Cemara (1998)
  • Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide
  • Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck

Sumber : Wikipedia.org

No comments:

Post a Comment